Jumat, 13 Januari 2012

Inilah Nasihatku Untuk Orang Syi’ah

Diringkas dari kitab Hadzihi Nashiihati Ilaa Kulli Syi’I, karya Syaikh Abu Bakar al-Jazairi hafidzohulloh Ta’ala oleh Abu Ahmad Fuad Baraba, Lc.

Para pembaca sekalian berikut ini adalah ringkasan nasihat yang disampaikan Syaikh Abu Bakar al-Jazairi hafidzohulloh Ta’ala dalam kitab beliau yang berjudul Hadzihi Nashiihati Ilaa Kulli Syi’i. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
HADIAH
Untuk setiap orang Syi’ah yang hati dan pikirannya merdeka, mencintai kebenaran dan kebaikan, menginginkan ilmu dan pengetahuan. Saya persembahkan kalimat singkat ini, dengan harapan mau membacanya, dengan meyakini bahwa saya sedang menyampaikan sebuah nasihat kepadanya, sebagaimana saya meyakini demikian.
PENDAHULUAN
Dengan menyebut nama Alloh, segala puji hanya bagiNya, sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Rosululloh, Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabat-sahabat beliau.
Wa ba’du; Sebelumnya, terus terang saja, yang saya tahu tentang Syi’ah ahlu bait hanyalah sekelompok umat Islam yang berlebih-lebihan dalam mencintai ahlu bait dan mendukung ahlu bait, menyelisihi Ahlus Sunnah dalam sebagian cabang-cabang syari’ah berdasarkan takwil yang dekat atau jauh. Karena itu saya sangat marah bahkan merasakan sakit hati, ketika ada sebagian saudara menyebut orang-orang Syi’ah sebagai orang fasik, bahkan terkadang menuduh mereka keluar dari Islam. Namun perasaan saya ini tidak bertahan lama setelah seorang saudara menyarankan kepada saya untuk mengkaji buku-buku Syi’ah untuk bisa mendapatkan keterangan yang jelas mengenai mereka. Akhirnya kupilih kitab al-Kafi, pedoman mereka dalam beragama. Dan sayapun menelaahnya, akhirnya saya mendapati kenyataan-kenyataan yang membuat saya harus memaafkan orang yang menyalahkan saya karena sikap santun saya terhadap orang-orang Syi’ah, dan melarang saya untuk berkompromi dengan mereka karena saya berharap akan bisa menghilangkan pertentangan yang memang selama ini ada di antara Ahlus Sunnah dengan kelompok yang mengaku beragama Islam ini.
Di bawah ini saya sebutkan beberapa kenyataan ilmiah yang disarikan dari buku pegangan terpenting orang-orang Syi’ah dalam menetapkan aliran mereka. Saya berharap setiap orang Syi’ah sudi memperhatikan ini dengan penuh keikhlasan dan obyektivitas, baru setelah itu menarik kesimpulan tentang madzhabnya dan keyakinannya terhadap madzhab tersebut. Jika kesimpulan berujung pada benarnya madzhab dan sahnya memeluk madzhab tersebut (Syi’ah), maka setiap orang Syi’ah silakan tetap memeluk madzhabnya. Namun bila kesimpulan berakhir pada sesat, rusak serta buruknya menganut madzhab tersebut, maka wajib atas setiap orang Syi’ah –sebagai nasihat dan deni menyelamatkan dirinya- untuk (kembali) meninggalkan dan berlepas diri darinya, untuk memegang teguh al-Qur’an dan sunnah Rosululloh shollallohu ‘alahi wa sallam yang dianut oleh jutaan umat Islam lainnya.
Saya berlindung  kepada Alloh Ta’ala dari seorang muslim yang telah jelas kepadanya kebenaran, namun ia tetap terus menerus mempertahankan kebatilan yang dianutnya, karena sikap jumud dan taklid buta, fanatisme golongan, atau mempertahankan keuntungan duniawi, sehingga ia tetap hidup dengan menipu dirinya sendiri, menempuh jalan kemunafikan dan kepalsuan, sehingga menyesatkan anak-anaknya, saudara-saudaranya, dan generasi yang datang sesudahnya, menyelewengkan mereka dari kebenaran dengan kebatilan yang tetap dianutnya, menjauhkan mereka dari sunnah dengan bid’ah yang dilakukannya, dan menjauhkan dari Islam yang benar dengan madzhab yang keji.

 http://bloghidayah.wordpress.com/category/syiah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar